Judul buku : Pengenalan GIS, GPS dan Remote
Sensing untuk SMA/MA Kelas XII
Peresensi : Romi Zainal Muttaqin
Penulis : Dwi
Prabowo,
Anang ri Nugroho, John Palapa, dan Hilmi Ardiansah
Penerbit : Departemen GIS Forest Wacth Indonesia
Tebal : 140 halaman
Intisari : Buku ini membahas tentang materi-materi pengenalan GIS, GPS, dan Remote Sensing, yang sesuai dengan
judulnya dan terdiri dari 6
BAB dalam buku ini yang dibahas.
Pengantar
Kartografi merupakan
suatu ilmu dan teknologi untuk memperkecil fenomena-fenomena di permukaan bumi
atau benda-benda langit ke dalam suatu bentuk yang mudah diobservasi. Pada dasarnya kartografi merupakan kebalikan
dari mikrografi, yang dengan
menggunakan mikroskop sebagai alatnya,
memperbesar benda-benda kecil,
seperti bakteri atau virus. Produk
dari kartografi adalah peta. Dengan menggunakan peta memudahkan orang
untuk memperluas sudut pandang normalnya, dan memungkinkan orang untuk melihat keterkaitan keruangan (spatial
relationship) antara satu daerah dengan daerah yang lain.
Fungsi peta untuk perencanaan regional
1.
Untuk memberikan informasi pokok dari aspek
keruangan tentang karakter suatu daerah.
2.
Sebagai suatu alat menganalisa untuk mendapatkan
suatu kesimpulan.
3.
Sebagai alat untuk menjelaskan penemuan-penemuan
penelitian yang dilakukan.
4.
Sebagai alat untuk menjelaskan rencana-rencana
yang diajukan
Fungsi peta
dalam kegiatan penelitan.
1.
Sebagai alat bantu sebelum melakukan survei
untuk mendapatkan gambaran tentang daerah
yang akan diteliti.
2.
Sebagai alat yang digunakan selama penelitan,
misalnya memasukkan data yang
3.
ditemukan di lapangan.
4.
Sebagai alat untuk melaporkan hasil penelitan.
Klasifikasi
Simbol Peta
Berdasarkan
bentuk atau kenampakan geografi yang diwakili
1. Simbol titik
Kenampakan-kenampakan geografi yang tidak memiliki dimensi (0 D) seperti
titik ketinggian, lokasi kota,
pelabuhan, mercusuar, lokasi tambang, dll, dinyatakan dengan simbol titik.
2. Simbol
garis
Kenampakan-kenampakan geografis yang berdimensi satu (1D) seperti jalan,
sungai, jalan KA, jalur penerbangan,
arah angin, dll, dinyatakan dengan simbol garis.
3. Simbol area
Kenampakan-kenampakan geografis yang berdimensi dua (2D) seperti areah
HPH, perkebunan, wilayah
administrasi, dll, dinyatakan dengan simbol area.
Berdasarkan
wujudnya:
1. Simbol piktorial
Simbol piktorial yaitu suatu simbol yang dalam kenampakan wujudnya ada kemiripan dengan wujud unsur yang diwakili
2. Simbol geometric
Simbol geometrik yaitu: simbol yang dalam wujudnya tidak ada kemiripan
dengan unsur yang digambarkan.
3. Simbol Huruf
Simbol Huruf yaitu simbol yang dalam wujudnya berbentuk
huruf atau angka, biasanya diambil
dari huruf pertama dan atau kedua dari nama unsur yang digambarkan.
PROYEKSI
PETA
Permukaan
bumi yang digambarkan pada peta merupakan bidang lengkung, sementara peta
dibuat diatas bidang datar. Bagaimana cara menggambarkan bentuk lengkung
permukaan bumi ke bidang datar diperlukan proyeksi peta.Untuk dapat memproyeksikan bumi yang
berbentuk bola menjadi bentuk datar, diperlukan bidang proyeksi tertentu. Bidang
proyeksi ini merupakan sebuah bangun lingkaran, namun ketika bangun ini dibuka dapat
menjadi bidang yang benar-benar datar. Bangun ini adalah bidang datar, bangun kerucut dan bangun
silinder
Komposisi
peta adalah cara penempatan informasi lain (informasi tepi) disamping peta itu sendiri. Informasi tepi itu
antara lain:
1.
Judul
peta
2.
Skala
peta
3.
Legenda/keterangan
4.
Gratikul
(bujur dan lintang)
5.
Diagram
lokasi (peta indeks)
6.
Sumber
data
7.
Informasi
lain yang penting
Komposisi
peta diperlukan agar peta yang dibuat bisa menarik dan mudah digunakan/dibaca. Salah satu
faktor utama yang perlu diperhatikan adalah adanya keseimbangan (balance) dalam tata
letak informasi tepi.
GIS
(Geographic Information System)
Sistem
Informasi Geografis (Geographic Information System/GIS) yang selanjutnya akan disebut SIG merupakan sistem
informasi berbasis komputer yang digunakan untuk
mengolah dan menyimpan data atau informasi geografis (Aronoff, 1989). Dalam pembahasan selanjutnya, SIG
akan selalu diasosiasikan dengan sistem yang berbasis komputer, walaupun pada dasarnya SIG dapat
berjalan secara manual. SIG yang
berbasis komputer akan manfaatnya ketika data geografis yang ditangani merupakan data yang besar dan
terdiri dari banyak tema yang saling berkaitan. Kebutuhan akan SIG meningkat seiring dengan
meningkatnya kebutuhan data dan informasi
untuk kepentingan perencanaan wilayah. Data dan informasi ini terutama adalah data dan informasi, yang
berorientasi geografis atau yang sering disebut dengan data spasial. Selain memiliki
kemampuan untuk menyimpan data, SIG juga memiliki fasilitas untuk melakukan analisis keruangan.
Kemampuan analisis keruangan ini digunakan
untuk membantu mengambil keputusan. Fakta-fakta dan informasi yang diperoleh dari lapangan dapat
diorganisir sedemikian rupa, sehingga bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
menjadi dasar suatu perencanaan
Terdapat
banyak sekali definisi SIG yang dikemukakan oleh para pakar geografi. Salah satu definisi SIG dikemukakan
oleh Rind (1992) bahwa SIG adalah: “sekumpulan
perangkat keras komputer (hardware), perangkat lunak (software), data- data geografis, dan sumberdaya
manusia yang terorganisir, yang secara efisien mengumpulkan, menyimpan, meng-update, memanipulasi,
menganalisa, dan menampilkan
semua bentuk data yang bereferensi geografis”.
KOMPONEN-KOMPONEN SIG
1.
Perangkat keras komputer.
Perangkat keras komputer utama dalam SIG adalah sebuah Workstation
atau sebuah Personal Computer (PC) yang terdiri dari:
a. CPU (Central Processing Unit) sebagai
pemroses data.
b. Keyboard untuk
memasukkan data atau perintah.
c. Mouse untuk
memasukkan perintah.
d. Monitor
untuk menyajikan hasil atau menampilkan proses yang sedang berlangsung. Hard
disk untuk menyimpan data. Hard disk ini biasanya berada satu tempat dengan
CPU.
2.
Perangkat
lunak
Saat
ini terdapat banyak sekali perangkat lunak SIG baik yang berbasis vector maupun yang berbasis raster. Nama
perangkat lunak SIG yang berbasis vektor antara lain ARC/INFO, Arc VIEW, Map INFO, CartaLINX,
AutoCAD Map, dsb. Sedangkan perangkat
lunak SIG yang berbasis raster antara lain ILWIS, IDRISI, ERDAS, dsb.
·
SIG
SEBAGAI SARANA PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
Kita
harus mengambil keputusan atau membuat perencanaan tentang suatu wilayah, berdasarkan data dan pengetahuan
yang kita miliki. Wilayah yang kita kaji terdiri dari banyak fakta dan fenomena yang
sangat kompleks. Kita tidak mungkin membuat perencanaan menggunakan semua fakta dan fenomena yang
ada, kita harus menyeleksi fakta
atau fenomena yang relevan dengan keputusan yang akan kita ambil. Fakta dan informasi terpilih itu merupakan
data atau informasi. Berdasarkan data atau informasi yang relevan itu kita menyusun
sebuah model konseptual tentang wilayah yang akan kita kaji. Model merupakan
penyederhanaan dari dunia nyata (real world) yang kompleks. Data yang baik dan model tersebut
membantu untuk mengambil keputusan yang benar.
Keputusan yang benar adalah satu yang terbaik dari sekian banyak cara untuk mencapai sebuah tujuan. Untuk
membuat keputusan yang baik itu data yang ada dimasukkan dalam kerangka kerja model, dan
dievaluasi menggunakan kriteria yang benar.
Data dan informasi yang diperoleh harus diorganisir sedemikan rupa sehingga memudahkan ketika kita akan
mencari sebuah data atau informasi tertentu dari keseluruhan data yang tersimpan. Aronoff (1989) mengemukakan
prinsip-prinsip tentang apa yang dimaksud dengan data yang relevan, pengoranisasian data, model
pengambilan keputusan dan kriteria yang benar.
·
FUNDAMENTAL GPS
Global
Positioning System (GPS) adalah konstelasi dari 24 satelit NAVTAR (Navigation satellite Timing and ranging)
yang dikembangkan oleh the United State Department of Defence (DoD), semula untuk
memenuhi kebutuhan militer dalam penentuan posisi, kecepatan dan waktu secara teliti
dalam segala cuaca di daratan, lautan, dan udara. Dengan persetujuan US Congress, GPS kemudian
dikembangkan untuk aplikasi non- militer.
Dalam sejarah perkembangannya, GPS merupakan proyek lanjutan dari system satelit TRANSIT atau Satelit
Doppler yang juga telah dikembangkan untuk aplikasi non-militer
Tiga Segmen GPS
GPS sebagai suatu
sistem terdiri dari tiga segmen utama, yakni space segmen, control segmen, dan user segmen.
1.
Space
Spacesegmen merupakan subsistem
yang berada di angkasa, terdiri dari 24 satelit (21 aktif dan 3 cadangan) yang mengorbit pada
ketinggian 20.200 km dari permukaan
bumi. Dua puluh empat satelit tersebut mengorbit dalam enam bidang orbit, masing-masing bidang orbit
memuat empat satelit. Dengan konstelasi satelit seperti tersebut, sembarang tempat di muka bumi akan
dapat mengamati sekurang- kurangnya
empat satelit pada setiap saat.
2.
Control
Segmen Kontrol merupakan “otak”
dari GPS. Sistem satelit GPS dikendalikan dari Falcon Air Force Base di Colorado Springs, Colorado
USA. Segmen ini juga dilengkapi
dengan empat stasiun monitoring dan empat stasiun distribusi. Masing- masing satelit akan melewati
stasiun monitoring dua kali sehari
3. User
User atau pengguna adalah semua pengguna yang
memanfaatkan sinyal satelit GPS untuk
navigasi dan penentuan posisi dengan menggunakan receiver GPS dan perangkat lunaknya.
Trimakasih atas penjelasannya, sangat bermampaat sekali bg sy..
BalasHapus