Minggu, 16 September 2012

PENGENALAN GIS, GPS, dan REMOTE SENSING




Judul buku       : Pengenalan GIS, GPS dan Remote Sensing  untuk SMA/MA Kelas XII
Peresensi        : Romi Zainal Muttaqin
Penulis            : Dwi Prabowo, Anang ri Nugroho, John Palapa, dan Hilmi Ardiansah
Penerbit          :  Departemen GIS Forest Wacth Indonesia
Tebal              : 140 halaman
Intisari        : Buku ini membahas tentang materi-materi pengenalan GIS, GPS, dan Remote   Sensing, yang sesuai dengan judulnya dan  terdiri dari  6 BAB dalam buku ini yang dibahas. 

 Pengantar
             Kartografi merupakan suatu ilmu dan teknologi untuk memperkecil fenomena-fenomena di permukaan bumi atau benda-benda langit ke dalam suatu bentuk yang mudah diobservasi. Pada dasarnya kartografi merupakan kebalikan dari mikrografi, yang dengan menggunakan mikroskop sebagai alatnya, memperbesar benda-benda kecil, seperti bakteri atau virus. Produk dari kartografi adalah peta. Dengan menggunakan peta memudahkan  orang untuk memperluas sudut pandang normalnya, dan memungkinkan orang untuk melihat keterkaitan keruangan (spatial relationship) antara satu daerah dengan daerah yang lain.
Fungsi peta untuk perencanaan regional
1.       Untuk memberikan informasi pokok dari aspek keruangan tentang karakter suatu daerah.
2.       Sebagai suatu alat menganalisa untuk mendapatkan suatu kesimpulan.
3.       Sebagai alat untuk menjelaskan penemuan-penemuan penelitian yang dilakukan.
4.       Sebagai alat untuk menjelaskan rencana-rencana yang diajukan
Fungsi peta dalam kegiatan penelitan.
1.       Sebagai alat bantu sebelum melakukan survei untuk mendapatkan gambaran tentang daerah yang akan diteliti.
2.       Sebagai alat yang digunakan selama penelitan, misalnya memasukkan data yang
3.       ditemukan di lapangan.
4.       Sebagai alat untuk melaporkan hasil penelitan.

Klasifikasi Simbol Peta
Berdasarkan bentuk atau kenampakan geografi yang diwakili
1. Simbol titik
Kenampakan-kenampakan geografi yang tidak memiliki dimensi (0 D) seperti titik ketinggian, lokasi kota, pelabuhan, mercusuar, lokasi tambang, dll, dinyatakan dengan simbol titik.
2. Simbol garis
Kenampakan-kenampakan geografis yang berdimensi satu (1D) seperti jalan, sungai, jalan KA, jalur penerbangan, arah angin, dll, dinyatakan dengan simbol garis.

3. Simbol area
Kenampakan-kenampakan geografis yang berdimensi dua (2D) seperti areah HPH, perkebunan, wilayah administrasi, dll, dinyatakan dengan simbol area.

Berdasarkan wujudnya:
1. Simbol piktorial
Simbol piktorial yaitu suatu simbol yang dalam kenampakan wujudnya ada kemiripan dengan wujud unsur yang diwakili
2. Simbol geometric
Simbol geometrik yaitu: simbol yang dalam wujudnya tidak ada kemiripan dengan unsur yang digambarkan.
3. Simbol Huruf
Simbol Huruf yaitu simbol yang dalam wujudnya berbentuk huruf atau angka, biasanya diambil dari huruf pertama dan atau kedua dari nama unsur yang digambarkan.
PROYEKSI PETA

Permukaan bumi yang digambarkan pada peta merupakan bidang lengkung, sementara peta dibuat diatas bidang datar. Bagaimana cara menggambarkan bentuk lengkung permukaan bumi ke bidang datar diperlukan proyeksi peta.Untuk dapat memproyeksikan bumi yang berbentuk bola menjadi bentuk datar, diperlukan bidang proyeksi tertentu. Bidang proyeksi ini merupakan sebuah bangun lingkaran, namun ketika bangun ini dibuka dapat menjadi bidang yang benar-benar datar. Bangun ini adalah bidang datar, bangun kerucut dan bangun silinder
Komposisi peta adalah cara penempatan informasi lain (informasi tepi) disamping peta itu sendiri. Informasi tepi itu antara lain:
1.       Judul peta
2.       Skala peta
3.       Legenda/keterangan
4.       Gratikul (bujur dan lintang)
5.       Diagram lokasi (peta indeks)
6.       Sumber data
7.       Informasi lain yang penting
Komposisi peta diperlukan agar peta yang dibuat bisa menarik dan mudah digunakan/dibaca. Salah satu faktor utama yang perlu diperhatikan adalah adanya keseimbangan (balance) dalam tata letak informasi tepi.
GIS (Geographic Information System)
Sistem Informasi Geografis (Geographic Information System/GIS) yang selanjutnya akan disebut SIG merupakan sistem informasi berbasis komputer yang digunakan untuk mengolah dan menyimpan data atau informasi geografis (Aronoff, 1989). Dalam pembahasan selanjutnya, SIG akan selalu diasosiasikan dengan sistem yang berbasis komputer, walaupun pada dasarnya SIG dapat berjalan secara manual. SIG yang berbasis komputer akan manfaatnya ketika data geografis yang ditangani merupakan data yang besar dan terdiri dari banyak tema yang saling berkaitan. Kebutuhan akan SIG meningkat seiring dengan meningkatnya kebutuhan data dan informasi untuk kepentingan perencanaan wilayah. Data dan informasi ini terutama adalah data dan informasi, yang berorientasi geografis atau yang sering disebut dengan data spasial. Selain memiliki kemampuan untuk menyimpan data, SIG juga memiliki fasilitas untuk melakukan analisis keruangan. Kemampuan analisis keruangan ini digunakan untuk membantu mengambil keputusan. Fakta-fakta dan informasi yang diperoleh dari lapangan dapat diorganisir sedemikian rupa, sehingga bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang menjadi dasar suatu perencanaan
Terdapat banyak sekali definisi SIG yang dikemukakan oleh para pakar geografi. Salah satu definisi SIG dikemukakan oleh Rind (1992) bahwa SIG adalah: “sekumpulan perangkat keras komputer (hardware), perangkat lunak (software), data- data geografis, dan sumberdaya manusia yang terorganisir, yang secara efisien mengumpulkan, menyimpan, meng-update, memanipulasi, menganalisa, dan menampilkan semua bentuk data yang bereferensi geografis”.


KOMPONEN-KOMPONEN SIG
1.      Perangkat keras komputer.
Perangkat keras komputer utama dalam SIG adalah sebuah Workstation atau sebuah Personal Computer (PC) yang terdiri dari:
a.        CPU (Central Processing Unit) sebagai pemroses data.
b.        Keyboard untuk memasukkan data atau perintah.
c.        Mouse untuk memasukkan perintah.
d.       Monitor untuk menyajikan hasil atau menampilkan proses yang sedang berlangsung. Hard disk untuk menyimpan data. Hard disk ini biasanya berada satu tempat dengan CPU.
2.       Perangkat lunak
Saat ini terdapat banyak sekali perangkat lunak SIG baik yang berbasis vector maupun yang berbasis raster. Nama perangkat lunak SIG yang berbasis vektor antara lain ARC/INFO, Arc VIEW, Map INFO, CartaLINX, AutoCAD Map, dsb. Sedangkan perangkat lunak SIG yang berbasis raster antara lain ILWIS, IDRISI, ERDAS, dsb.
·         SIG SEBAGAI SARANA PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Kita harus mengambil keputusan atau membuat perencanaan tentang suatu wilayah, berdasarkan data dan pengetahuan yang kita miliki. Wilayah yang kita kaji terdiri dari banyak fakta dan fenomena yang sangat kompleks. Kita tidak mungkin membuat perencanaan menggunakan semua fakta dan fenomena yang ada, kita harus menyeleksi fakta atau fenomena yang relevan dengan keputusan yang akan kita ambil. Fakta dan informasi terpilih itu merupakan data atau informasi. Berdasarkan data atau informasi yang relevan itu kita menyusun sebuah model konseptual tentang wilayah yang akan kita kaji. Model merupakan penyederhanaan dari dunia nyata (real world) yang kompleks. Data yang baik dan model tersebut membantu untuk mengambil keputusan yang benar. Keputusan yang benar adalah satu yang terbaik dari sekian banyak cara untuk mencapai sebuah tujuan. Untuk membuat keputusan yang baik itu data yang ada dimasukkan dalam kerangka kerja model, dan dievaluasi menggunakan kriteria yang benar. Data dan informasi yang diperoleh harus diorganisir sedemikan rupa sehingga memudahkan ketika kita akan mencari sebuah data atau informasi tertentu dari keseluruhan data yang tersimpan. Aronoff (1989) mengemukakan prinsip-prinsip tentang apa yang dimaksud dengan data yang relevan, pengoranisasian data, model pengambilan keputusan dan kriteria yang benar.

·         FUNDAMENTAL GPS
Global Positioning System (GPS) adalah konstelasi dari 24 satelit NAVTAR (Navigation satellite Timing and ranging) yang dikembangkan oleh the United State Department of Defence (DoD), semula untuk memenuhi kebutuhan militer dalam penentuan posisi, kecepatan dan waktu secara teliti dalam segala cuaca di daratan, lautan, dan udara. Dengan persetujuan US Congress, GPS kemudian dikembangkan untuk aplikasi non- militer. Dalam sejarah perkembangannya, GPS merupakan proyek lanjutan dari system satelit TRANSIT atau Satelit Doppler yang juga telah dikembangkan untuk aplikasi non-militer
Tiga Segmen GPS
GPS sebagai suatu sistem terdiri dari tiga segmen utama, yakni space segmen, control segmen, dan user segmen.
1.       Space
Spacesegmen merupakan subsistem yang berada di angkasa, terdiri dari 24 satelit (21 aktif dan 3 cadangan) yang mengorbit pada ketinggian 20.200 km dari permukaan bumi. Dua puluh empat satelit tersebut mengorbit dalam enam bidang orbit, masing-masing bidang orbit memuat empat satelit. Dengan konstelasi satelit seperti tersebut, sembarang tempat di muka bumi akan dapat mengamati sekurang- kurangnya empat satelit pada setiap saat.
2.       Control
Segmen Kontrol merupakan “otak” dari GPS. Sistem satelit GPS dikendalikan dari Falcon Air Force Base di Colorado Springs, Colorado USA. Segmen ini juga dilengkapi dengan empat stasiun monitoring dan empat stasiun distribusi. Masing- masing satelit akan melewati stasiun monitoring dua kali sehari
3.       User
User atau pengguna adalah semua pengguna yang memanfaatkan sinyal satelit GPS untuk navigasi dan penentuan posisi dengan menggunakan receiver GPS dan perangkat lunaknya.




Rabu, 29 Agustus 2012

GEOLOGI DAN MASALAH LINGKUNGAN


1.1   PENDAHULUAN
1.1.1  Permasalahan

     Pada hakekatnya permasalahan lingkungan akan muncul ketika ekspoitasi sumberdaya alammengabaikan prinsip-prinsip pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan yang berkelanjutan. Permasalahan lingkungan saat ini telah menjadi issue global dan menjadi perhatian para peneliti maupun para pengambil para keputusan.

    Banyak tempat dimuka bumi saat ini kondisi lingkungannya sangat buruk dan sebagian bsar dalam kondisi yang kritis. Penurunan kualitas dapat kita jumpai pada berbagai belahan bumi, terutama ditempat-tempat dimana ekploitasi sumberdaya alam sudah tidak mngindahkan kelastarian dan pengelolaan yang tidak bertanggung jawab. Beberapa lokasi yang mengalami penurunan kualitas lingkuangan akibat ekploitasi sumberdaya mineral adalah dilokasi tambang batu bra di Kalimantan Timur, tambang tembaga di Papua, tambang timah di Pulau Bangka. Disamping itu ekploitasi sumberdaya hutan dan perubahan tataguna lahan yang terjadi  di pulau Sumatra, Kalimantan, dan Papua juga berdampak ekologi pada hutan tropis. Perubahan tataguna  lahan yang terjadi diwilayah  dalam sekala  besar telah berakibat punahnya sebagian habitat fauna dan flora  serta terganggunya ekosistem.

    Dengan meningkatnya jumlah manusia yang ada di planet bumi maka akan meningkatkan kebutuhan sumberdaya alam yang diperlukan umat di dunia.  Sebagaimana yang diketahui bahwa sumberdaya alam yang ada disuatu wilayah dengan jumlah tebatas dan tidak selalu memenuhi kebutuhan dimasyarakat tersebut.   Permasalahan yang sering didhadapi oleh pemerintah adalah masalah bagaimana mencukupi kebutuhan sumberdaya alam di masyarakat /penduduknya. DKI-Jakarta adalah salahsatu contoh yang sumberdaya almnya sangat terbatas sehingga untuk memenuhi kebutuhan  sumberdaya alamya dipasok dari luar wilayah. Beberapa kebutuhan sumberdaya alam DKI-Jakarta, seperti air dipasok dari Bogor, Tanggerang, dan Purwakarta(Jatiluhur).

    Masalah degradasi lingkungan yang diakibatkan oleh ekploitasi sumberdaya alam yang berlebihan dan masalah ketersediaan dan kebutuhan sumberdaya bagi manusia di planet  bumi seperti yang telah diuraikan diatas merupakan persoalan-persaoalan yang menjadi perhatian  dari ilmu Geologi, khususnya geologi Lingkungan.

1.1.2 Manusia dan Lingkungan
    Bogor, bekasi, dan tanggerang adalah 3 (tiga) wilayah yang erada disekitar ibukota Jakarta dan lebih dari tiga dasawarsa, sejak dicanangkanya pembanguanan di Indonesia ketiga wilayah tersebut mengalami perkembangan yang sangat pesat dibandingkan dengan wilayah lain di Indonesia.

    Secara geografis Bekasi dan tanggerang terletak disebelah timur dan barat  kota Jakarta dengan bentuk bentang alam yang datar, sedangkan Bogor berada disebelah selatan, terletak dikaki gunung api dengan bentuk bentang alam yang landai dan berbukit-bukit. Pada awal tahun 1970-an, tingkat populasi masing-masing wilayah tersebut baru mencapai 250.000 jiwa dan pada saat ini mencapai 10 kali lipat dari jumlah sebelumnya. Peningkatan ini dipengaruhi oleh arus urbanisasi yang terjadi ke wilayah ibikota jakarta. Dengan bertambahnya jumblah polulasi tersebut maka bertambah pula tingkat kebutuhan. Masalah ketersediaan sumberdaya air,energi, mineral dan lahan yang harus dipecahakn disamping masalah tersebut ada pula masalah seperti limbah, pencemaran air, udara, dan suara.

    Permasalahan yang berkaitan dengan kebutuhan dan ketersediaan sumberdaya alam muncul sebagai konsekuensi  logis dengan adanya konsentrasi dan aktifitas yang ada disuatu daerah. Oleh karena itu dalam proses perencanaan wilayah, ketersedian kebutuhan harus dipertimbangkan jumlah dan pertumbuhan penduduk yang akn menempati wilayah tersebut. Persoalan-persoalan yang muncul sebagai akibat  dari proses pembangunan seperti yang terjadi  diketiga wilayah  tersebut kiranya perlu diarahkan pada suatu paradigma yang akrab lingkungan.

1.2   PENGERTIAN DAN DEFINISI
    Geologi adalah suatu ilmu yang mempelajari susunan, bentuk, sejarah perkembangan bumi an mahluk hidup yang pernah hidup didalam dan diatas bumi. Adapun "Lingkungan" secara umum dapat diartikan sebagai hubungan antara suatu obyek (entity) dengan sekitarya. hubungan suatu obyek dengan sekitarnya dapat bersifat aktif maupun pasif, dinamis, maupun statis. Dengan demikian geologi lingkungan apat dianalogikan bahwa bumi sebagai suatu obyek yang dipengaruhi lingkunganya, termasuk didalamya adalah manusia salah satu yang mempengaruhinya.

    Geologi Lingkungan pada hakekatnya ilmu geologi terapan yang ditinjau sebagai upaya memanfaatkan sumberdaya alam dan energi secara efisien dan efektif untuk memenuhi kebutuhan manusia masa kini dengan masa mendatang dengan seminimal mungkin mengurangi dampk yang ditimbulkan. Dengan kata lain geologi lingkungan dapat diartikan sebagai pnerapan ilmu geologi dalam pembangunan terutama dalam meningkatkan kualitas lingkungan dan untuk meminimalkan degradasi lingkungan sebgsi akibat perubahan-perubahan yang terjadi dari pemanfaatan sumberdaya alam.

1.3  RUANG LINGKUP
    Geologi lingkungan difokuskanpad ajian mengenai peran ilmu geologi dalam pengembangan wilayah serta aspek-aspek geologi yang berkaitan dengan kebutuhan dan pemanfaatan sumberdaya alam dan lingkungan bumi bagi kehidupan manusia.Sistemanika pembahasan menjadi 7 bagian, yaitu:
 1. Geologi dan masalah lingkungan
 2. Proses geologi dan bentang alam
 3. Sumberdaya geologi
 4. Bahaya geologi
 5. Perencanaan tataguna lahan berwawasan lingkungan
 6. Geologi dan perencaan tataguna lahan
 7. Pengelolaan limbah padat



                                                           Noor Djauhari, Geologi Lingkungan, cetakan pertama, Yogyakarta: Graha Ilmu.2006